05 September 2020

Book Review: Resign! by Almira Bastari

Resign!
Penulis: Almira Bastari (Wattpad: @RatuCungPret)
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: Januari 2018
Tebal Buku: 290 halaman
Rating: 5 of 5 stars
No one naturally loves to work, except my boss -The CungPrets
Emosi tampak kentara dari wajah Alranita yang baru saja keluar dari ruangan bosnya menuju kubikel kerjanya. Seperti yang sudah-sudah, Alranita mendapat revisi laporan kesekian kalinya dari Tigran Putra Pramudiwirja, bos yang perfeksionis dan semena-mena, meskipun wajahnya ganteng. Bersama geng #CungPret yaitu Carlo, Karenina, dan Mas Andre, Alranita ingin segera resign dari kantor konsultan tersebut. Alranita dan CungPret tersebut sudah tidak kuat lagi menghadapi Pak Tigran yang suka memberi perintah seenaknya sendiri, sedetik menyuruh melakukan A, sedetik kemudian menyuruh melakukan B. Bahkan tak jarang Pak Tigran lupa akan perintahnya sendiri. Sifat Pak Tigran yang menyebalkan tersebut kerap menjadi bahan pembicaraan alias gosip di antara para CungPret di sela pekerjaan mereka.
Don't rich people difficultーjangan kaya(k) orang susah. - motto Cungpret Mapan.
Alranita sebenarnya sudah menyebar CV ke seluruh perusahaan yang menyediakan loker, tetapi usahanya selalu gagal. Begitu pula nasib para CungPret lainnya yang sudah mencoba mencari pekerjaan baru, tetapi usaha mereka selalu ketahuan Pak Tigran. Seakan-akan Pak Tigran memiliki radar yang kuat dalam menangkap niat resign para bawahannya. Demi meningkatkan semangat usaha resign, Para CungPret membuat taruhan resign. Bagi yang paling terakhir resign diharuskan mentraktir sesama CungPret dengan harga mahal di tempat paling bergengsi. Orang yang keluar pertama akan mendapat kebebasan untuk tidak membayar traktiran. Kira-kira siapakah CungPret yang paling cepat resign dari kantor konsultan tersebut.


Let me say, aku menyesal terlambat membaca novel ini. Sebetulnya aku sempat melihat postingan instagram pre-order novel Resign di akun Gramedia yang tembus sekitar 800 eksemplar buku tahun 2018. Waktu itu aku terheran-heran mengapa bisa sampai se-antusias itu. Ketika melihat kover bukunya, aku kira akan membahas tentang kiat-kiat resign dengan baik, tips menulis surat resign yang baik dan benar, cara mencari pekerjaan baru, dan lainnya. Dengan pemikiran tersebut, aku sama sekali tidak tertarik dengan buku ini. Namun, pada tanggal 12 April 2020 aku baru tertarik membaca novel Resign.
Lexus lo itu yang mobilnya merek lain, tapi lambangnya diganti lambang Lexus, ya?
Setting tempat dan suasana di dalam novel Resign terasa metropop sekali. Dengan latar belakang karir para tokohnya yang merupakan konsultan, kehidupan di kota metropolitan, dan serba high class tampak jelas diceritakan. Pada awal bab, pembaca mulai diperkenalkan dengan interaksi para Cungpret yang sedang meratapi nasib punya bos seenak udel macam Tigran. Interaksi Cungpret yang saling akrab dapat dilihat dari adanya grup chat WhatsApp dan kegiatan pergosipan kantor yang mengocok perut. Berbagai celetukan para Cungpret berhasil membuatku terhibur, bahkan tertawa ngakak. Lawakan para tokohnya mengalir dan alami. Semua tokoh di novel Resign memiliki karakter yang kuat dan terasa nyata. Alranita yang menyimpan stok kesabaran tinggi menghadapi Pak Tigran. Carlo, mantan bawahan Pak Tigran yang sebentar lagi menikah dan butuh gaji lebih besar. Karenina, pegawai sosialita yang gemar belanja mahal, serta Mas Andre, pegawai yang paling disegani dan jarang kena marah Pak Tigran.
Saya nggak pernah menyuruh lembur. Kalau kamu sampai lembur, justru saya yang harusnya bertanya, dari pagi ngapain saja? - bos yang tidak ingin dibantah.
Selain tokoh Cungpret dan Pak Tigran, di dalam novel ini juga memiliki tokoh sampingan yang juga cukup berperan: Sandra, pegawai baru termuda yang naksir Pak Tigran dan Tarendra, kakak Pak Tigran. Meskipun novel ini berkisar tentang kegigihan para Cungpret untuk segera resign, penulis juga menyematkan kisah romansa yang berhasil membuatku terbawa perasaan dan bersemu-semu malu ahaha. Gaya menulis kak Almira terasa ringan dan mengalir, enak banget buat diikuti. Kak Almira berhasil membangun interaksi antartokohnya dengan alami, kegiatan perkantoran khas pekerja konsultannya digambarkan secara detail beserta istilah-istilahnya.

Kekurangannya dari novel ini adalah perubahan perasaan Alnira kepada Tigran yang menurutku terlalu drastis dan tiba-tiba. Padahal di awal cerita, Alnira terlihat kesal dan benci Tigran. Lalu, diketahui Tigran menyukai Rara sejak lama, tetapi mengapa baru-baru ini Tigran melakukan PDKT? Selama dua tahun naksir Rara, Tigran ngapain? Itu saja sih. After all, aku sangaaat terhibur dengan novel ini. Sudah lama aku tidak pernah merasakan perasaan puas membaca buku. Bahkan saking bagusnya, aku sampai begadang hingga subuh dan sepertinya aku kena book hangover :)).

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...