01 Februari 2024

Manga Review: Deathnote Short Stories by Takeshi Obata & Tsugumi Ohba

 

Deathnote Short Stories

Pengarang: Takeshi Obata dan Tsugumi Ohba
Penerbit: m&c!
Terbit Buku: 4 Februari 2021
Tebal Buku: 244 halaman
Beli Dojo Buku
Rating: ⭐⭐⭐⭐







9 tahun pascakematian Light Yagami, dunia kembali dikejutkan dengan peristiwa banyaknya orang tua yang meninggal tanpa sebab. Kabar ini pun membuat gempar dan menimbulkan berbagai macan opini di tengah masyarakat. Sebuah forum internet ramai menyebut nama Kira baru yang menjadi dalang peristiwa kematian tiba-tiba ini. Kira C atau Kira Eco adalah sebutan baru Kira yang disematkan oleh masyarakat. Alasannya target yang dibunuhnya hanya para orang tua yang sudah sepuh dan sakit lama. Bahkan orang-orang tua yang sudah pasrah dengan penyakitnya pun meminta dirinya dibunuh oleh Kira. Namun, tindakan Kira tetap tidak bisa dibiarkan. Seorang detektif pengganti L bernama Near bersama pihak kepolisian segera melakukan penyelidikan demi kedamaian Jepang kembali.

Aku sudah lama sekali tidak mengikuti komik dan anime Deathnote sehingga saat membaca komik ini rasanya jadi nostalgia dan tanpa sengaja kena spoiler. Baru baca halaman awalnya saja, aku sudah diberi tahu ending dari komik Deathnote. Tapi, tidak apa-apa. Aku tetap baca saja. Seperti yang sudah aku jelaskan di awal, komik ini menceritakan kehidupan Jepang pascakematian Kira. Meski telah tiada, Kira yang baru bermunculan:

Kira C, yang disebut juga Eco Kira karena 'hanya' membunuh para lansia yang sudah sepuh dan telah lama sakit. Namun, hal itu tetap saja tidak bisa dibenarkan. Detektif Near dan pihak kepolisian yang sempat berinteraksi dengan shinigami sebelumnya berusaha menghentikan tindakan Eco Kira. Menurutku Kira C ini memiliki idealisme yang sama dengan Light Yagami, hanya saja targetnya lansia. Namun, tindakannya tetap terbilang jahat karena membunuh orang-orang tidak bersalah. 

Kira A, seorang anak SMA bernama Minoru Tanaka pernah menemukan buku Deathnote yang dijatuhkan oleh Dewa Kematian Ryuk. 2 tahun berselang, Minoru menerima tawaran Ryuk untuk menggunakan Deathnote sesuai janjinya dulu. Namun, cara Minoru menggunakan deathnote sangat berbeda dengan Light Yagami karena zaman sudah berubah. Selain itu, Minoru sendiri tidak tertarik membunuh orang sehingga dia punya cara sendiri. Menurutku, idenya Minoru dalam menggunakan Deathnote ini jenius dan keren. Rencana yang ia susun terbilang rapi dan berhati-hati.

Potongan cerita: Ryuk sedang bicara dengan Minoru Tanaka

Di dalam komik ini juga ada sisipan komik 4 panel yang menceritakan para tokoh Deathnote di luar jalan cerita utamanya. Gambar karakternya pun dibuat kocak. Lalu, ada pula secuil kehidupan pribadi L yang diceritakan dalam Chapter L - One Day. Di balik otak jenius dan sikapnya yang aneh, L ini memang tidak punya motivasi melakukan sesuatu sendirian. Kalau boleh aku bilang, L ini anaknya malasan 😭 Chapter L - Wammy's House menceritakan sedikit masa kecil L saat pertama kali datang ke rumah Wammy. L kecil punya sifat tertutup dan agak creepy.

Taro Kagami, seorang anak usia 13 tahun menemukan buku Deathnote di jalan. Tanpa memahami aturan Deathnote yang tertulis dalam bahasa Inggris, Taro Kagami menggunakan Deathnote untuk menulis jurnal harian. Salah satunya, ia menulis perundungan yang ia alami di sekolah berikut dengan nama pelakunya. Keesokan harinya, pelaku perundungan itu diberitakan meninggal karena serangan jantung. 

Dari keseluruhan cerita dalam komik ini, banyak hal yang terjadi di masa lalu sebelum kisah Light Yagami di anime. Ternyata pengguna pertama buku Deathnote bukan Light Yagami, tapi Taro Kagami. Lalu, ada pula aturan lama yang bisa menggugurkan kematian korban Deathnote, dan aturan baru yang dibuat oleh raja Shinigami. Aturan apa saja itu? Better baca langsung aja, ya! Soalnya cukup spoiler kalau ditulis di sini 👍😉

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...