Seisei Suruhodo, Aishiteru | J-Drama

Based on the manga series "Seisei Suruhodo, Aishiteru' 
by Kitagawa Miyuki's 
(first published October 26, 2006 by Shogakukan)

Love Catharsis 「せいせいするほど、愛してる」(2016)
Sutradara: Ishii Yasuharu
Penulis Naskah: Lee Jeong Mid & Watanabe Masako
Pemain: Emi Takei, Hideki Takizawa, Aoi Nakamura, Erena Mizusama, Reina Tiedl
Episodes: 10
Theme Song: Bara no Youni Saite Sakura no Youni Chitte by Matsuda Saiko.

Sebuah drama Jepang adaptasi dari manga yang berjudul sama. Mengisahkan Mia Kurihara, wanita karir yang bekerja di perusahaan perhiasan Tiffany & Co, di bagian Departemen Humas. Mia Kurihara menjalin hubungan terlarang dengan Miyoshi Kairi yang berstatus suami orang. Pertemuan Mia dan Kairi terjadi secara tidak sengaja. Saat itu, Kairi tidak sengaja menabrak Mia yang sedang terdiam menatapi cincin tunangannya. Pada hari berikutnya, di tempat kerja Mia terdengar kabar akan kedatangan Wakil Presiden Direktur baru Tiffany & Co. Ternyata Wapresdur baru tersebut adalah Kairi yang pernah ditemuinya. Sejak itu Mia dan Kairi terlibat pekerjaan hingga saling jatuh cinta.

Mia Kurihara (Emi Takei) dia tipe wanita karira yang selalu bersungguh-sungguh dalam bekerja mencapai tujuan perusahaan. Berkali-kali proposal kerjanya ditolak oleh Presiden Direktur, ia tidak menyerah, justru memperbaiki proposalnya agar diterima dan usahanya berhasil. Demi memperlancar rencana kerja itu ia rela bolak balik dari tempat pemotretan, tempat partner kerja sampai pabrik percetakan untuk memastikan pamfletnya bagus sesuai yang diinginkannya. Kecintaan Mia terhadap pekerjaannya dibuktikan dari cara dia menghadapai klien atau pembeli, selalu memberi rekomendasi perhiasan yang cocok dan sarat makna sehingga punya esensi tersendiri yang tak terlupakan. Sebagai humas, ia juga berpenampilan menarik dan elegan. Di saat Mia dirundung masalah ia akan pergi ke karaoke. Mia tinggal bertiga dengan dua sahabatnya: Masaki Akari bekerja sebagai editor novel dan Miyama Chiaki artis dan model terkenal.

Kairi Mayoshi (Hideki Takizawa) wakil presiden direktur baru yang maaih muda dan ganteng. Dulunya bekerja sebagai arsitek. Sama seperti Mia (Emi Takei), dia sosok pekerja keras yang selalu berusaha menyenangkan kliennya. Jika ada masalah ia segera menyelesaikan dengan kepala dingin dan tenang. Dia ramah sekaligus misterius. Meski tampak ganteng, sebenarnya dia sudah beristri. Jika sedang dirundung masalah ia akan memutar musik rock gitar keras-keras, lalu berlagak memegang gitar ke sana ke mari.

Adegan favoritku adalah saat Kairi menggendong Mia ala bridal style menuju toko sepatu terdekat untuk membeli sepatu hak tinggi baru buat Mia. Mia yang enggan mencoba sepatu baru karena kakinya lecet setelah lari-lari mengurus kerjaan dipaksa Kairi, dan Kairi bilang, kaki seorang wanita yang sudah bekerja keras itu cantik. Berbunga-bungalah hati Mia. Adegan menohok selanjutnya adalah waktu Mia bergandengan tangan dengan Kairi di bandara setelah melepas kepergian ibunya, istri Kairi yang belum sembuh total melihatnya. Sontak Kairi dan Mia melepas gandengan tangannya. Dan si istri itu menyebut Mia wanita selingkuhan.

Ini drama Emi Takei kedua yang aku tonton setelah Asuko March. Berbeda dengan peran sebelumnya sebagai anak SMK, di sini Emi berperan sebagai wanita karir yang berdedikasi kepada pekerjaannya. Sebuah kemajuan dari Emi Takei! Emi mampu menunjukkan sisi kehidupan orang dewasa yang rumit, ketika perasaan dan karir berkaitan. Bagaimana orang dewasa memilih antara kisah percintaan atau pekerjaan. Bagaimana orang dewasa mengambil keputusan di setiap pilihan dalam hidupnya, mempertimbangkan baik buruk bahkan harus berkorban.

Drama ini tidak hanya mengenai cinta terlarang antara Mia dan Mayoshi saja, ada kisah cinta lain antara dua sahabat Mia, Akari dan Chiaki yang jatuh cinta pada laki-laki yang sama yaitu Atsushi Kuno (Hayato Nakamura) penulis buku terkenal. Didukung oleh pemain-pemain yang bagus membuat drama ini patut dinikmati oleh semua kalangan yang berusia 18+ (soalnya ada adegan kipas anginnya), jalan ceritanya bikin aku penasaran, sempat ada plot twist sedikit perihal istri Kairi sebenarnya. Nilai moral yang disampaikan dari drama adalah mencintai dan dicintai itu hak setiap orang. Hanya terkadang cinta bisa datang di waktu yang tidak tepat. Cinta buta mampu membuat kita tidak peduli orang tersebut sudah ada yang punya atau belum; yang penting kita bisa memilikinya. Akibatnya muncullah perselingkuhan. Rumah tangga pun terganggu. Meskipun di dalam drama ini Mia bisa dibilang setengah tidak jadi selingkuhan. Karena Kairi seharusnya sudah bercerai dengan istrinya sebelum terjadi kecelakaan. Aku benci banget sama istrinya Kairi. Dia sebelum kecelakaan dan sesudahnya sama saja kejamnya. Sebelum kecelakaan dia sengaja tidur dengan laki-laki lain, dan Kairi melihatnya. Dan ketika Kairi meminta cerai, ia mengiyakan, saat perjalanan menuju pengadilan, ia sengaja menabrakkan mobil yang dikendarainya. Sesudah siuman ia menolak bercerai lalu menyobek kertas perceraian. Sehingga posisi Kairi dilemma, padahal ia sudah berkorban sedemikian rupa.

Ada satu adegan di mana mantan Miyazawa (pegawai Jimmy Choo) bernama Shoko tiba-tiba menampar pipi Mia saat Mia baru saja menangkap bunga yang dilempar oleh pengantin. Si Shoko kemudian mengatai Mia tukang selingkuh yang tidak tahu diri. Kesannya adegan itu terasa dibuat-buat dan aku lihat tidak ada sangkut pautnya dengan jalan cerita. Aku kasihan banget sama nasib Mia :( Udah dijelekkin, ditampar lagi. Mendekati episode terakhir aku mulai bosan melihat ketidakjelasan hubungan Mia dan Kairi, mereka terlihat plin plan dalam menjalankan keputusan mereka. Drama berakhir dengan sangat mengecewakan, keputusan si tokoh antagonis kurang kuat─ setelah sepuluh episode berjalan kamu baru sadar?! Begitu pikirku. 

Rating: 3 of 5 stars