25 Agustus 2023

Manga Review: Serious Princess and Stationery Prince, Volume 1 by Aoko Fujiwara

Serious Princess and Stationery Prince #1

Pengarang: Aoko Fujiwara
Penerbit: Elex Media Komputindo
Terbit Buku: 6 Maret 2019
Tebal Buku: 232 halaman
Rating: ⭐⭐⭐⭐



Sinopsis:
Himeji Kanoko, memulai kehidupan barunya sebagai dosen di Kyoto, sekaligus melarikan diri dari patah hati karena gurunya akan menikah. Di tempat yang baru, rekan seruangannya adalah orang aneh yang sangat menyukai berbagai hal yang terkait dengan alat tulis.

Andai saja masa lalu yang sulit bisa dihapuskan seperti memakai penghapus tinta, ya.
Himeji Kanoko baru memutuskan untuk pindah ke Kyoto dalam rangka move on dari laki-laki yang ia sukai. Di Kyoto itulah, Kanoko juga mulai bekerja sebagai dosen Sejarah Politik Modern di Universitas Kyoto. Pada hari pertama kedatangannya, Kanoko harus berbagi ruangan kerja dengan dosen lain dikarenakan sedang ada pembangunan di ruang dosen lain. Sesampainya di ruang kerjanya, Kanoko melihat banyak alat tulis terletak di seluruh ruangan. Sampai-sampai kepalanya kejatuhan suatu alat tulis berbentuk kepala gajah mini yang ternyata adalah lem anak-anak Fueki-kun. Di ruangan itu, Kanoko bertemu rekan kerjanya bernama Hachiya Satsuki.

Pak Hachiya adalah dosen yang setelah dikenal sehari ternyata pemilik dari semua alat tulis yang ada di ruang dosen. Pak Hachiya tidak hanya suka dengan alat tulis, dia sudah di level maniak alat tulis. Saking cintanya, Kanoko dilarang keras oleh Pak Hachiya untuk menyentuh semua alat tulis yang ada di ruangan. Pada pertemuan itulah, Kanoko memiliki kesan buruk kepada Pak Hachiya. Kesan buruk itu semakin kuat setelah Pak Hachiya tanpa izin membaca surat pribadi Kanoko dari Profesor Isezaki. Belum selesai dibuat kesal oleh Pak Hachiya, Kanoko harus berhadapan dengan orang-orang maniak alat tulis lainnya. Apakah Kanoko mampu bertahan di kampus tersebut?

edited by me. source from pinterest
Sudah cukup lama aku menyelesaikan komik ini dan baru sekarang lanjut menulis reviewnya. Sejak awal aku sudah tertarik setelah membaca sinopsis di belakang buku. Premis cerita tentang maniak alat tulis menurutku cukup jarang diangkat atau aku temui. Maka dari itu, aku tidak ragu untuk membeli komik ini. Seperti sinopsisnya, cerita ini mengisahkan Kanoko, dosen baru yang bertemu dengan maniak alat tulis yang menyebalkan. Di awal chapter, interaksi Kanoko dan Pak Hachiya digambarkan saling bertolak belakang. Kanoko merasa kehadiran Pak Hachiya mengganggu kehidupannya. Sedangkan, Hachiya yang kurang peka malah suka dekat-dekat Kanoko dalam rangka merecokinya dengan pengetahuan alat tulis. Aku sendiri merasa sikapnya Pak Hachiya ini memang menyebalkan, sih. Terlebih dia ini nggak tahu batasan privasi orang dan suka nyari kesempatan demi keuntungannya sendiri. 

Selain bersama Hachiya-sensei, Kanoko juga dibuat kerepotan dengan klub alat tulis yang ada di kampusnya. Salah satu anggota klub mengalami masalah pribadi yang cukup pelik dan di sinilah Kanoko punya berperan penting. Hal yang aku suka dari komik ini adalah pembahasan alat-alat tulis yang sangat informatif. Pengetahuan soal alat tulisnya diselipkan di setiap bab & interaksi dengan tokoh secara detail, tapi nggak mengganggu jalan cerita bahkan nggak kerasa dipaksakan. Aku suka pembahasan soal buku tulis Campus yang sering aku lihat di toko buku. Ternyata buku tulis itu sudah lama ada di Jepang dan mengalami perubahan lima kali. 

Akhir kata, aku suka banget sama komik yang punya tema unik ini. Aku pun jadi sadar ternyata alat-alat tulis yang biasa kita temui sehari-hari diciptakan dan dikembangkan melalui ide-ide unik bahkan dari ketidaksengajaan. Aku jadi penasaran dengan perkembangan alat-alat tulis di Jepang karena negara tersebut maju banget soal inovasi :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...