22 April 2016

Book Review: Bad Boys #1 by Natalia Theodora

Bad Boys #1
Penulis: Natalia Theodora
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: Agustus 2014
Tebal buku: 216 halaman
Rating: 4.5 of 5 stars
Meskipun bertengkar, kalian harus segera baikan. Salah satu dari kalian harus ada yang mengalah. Jangan ada gengsi-gengsian.
Ivy Cornelia, adik perempuan Troy seorang pemimpin geng SMA Emerald yang playboy, berandalan dan urakan cukup populer di kalangan murid-murid perempuan. Ivy dan Troy walaupun kakak beradik mereka berbeda sekolah. Awalnya orang tua Ivy mendaftarkannya ke SMA Emerald, satu sekolahan dengan Troy, tetapi Ivy lebih memilih SMA Vilmaris karena tidak ingin berpisah dari temannya Sophie. Memiliki kakak yang notabene seorang pemimpin geng SMA musuh membuat Ivy harus menyembunyikan identitasnya sebagai adik Troy. Suatu hari seperti biasanya Troy mengantar Ivy berangkat sekolah menaiki mobil hadiah dari orang tuanya. Namun, baru setengah perjalanan Troy menghentikan mobilnya, lalu menyuruh Ivy turun berpindah ke sebuah motor milik Lionel, tangan kanan Troy.
Justru karena perubahan itu berlangsung dengan cepat, lo nggak tahu kapan perasaan benci lo berakhir, dan kapan perasaan cinta lo dimulai. Mungkin karena lo sering bareng dia, lo jadi lebih mengenal dia dan itu membuat lo jadi suka sama dia.
Sesampainya di kelas, tiba-tiba Ivy didatangi oleh David-tangan kanan Austin musuh bebuyutan Troy, ketua geng SMA Vilmaris. Ternyata yang menyuruh David menemui Ivy adalah Austin. Austin melihat Ivy berboncengan naik sepeda motor dengan tangan kanan pemimpin geng musuh bebuyutannya. Austin dengan garang menanyai Ivy tentang hal tersebut. Lantas saja Ivy berbohong karena tidak ingin ketahuan. Namun yang dihadapinya adalah Austin yang mempunyai informan di mana saja. Austin memutuskan untuk menghukum Ivy menjadikannya pesuruh gengnya. Kedekatan Ivy yang harus di dekat geng Austin mendatangkan benih-benih cinta di hati Ivy.
Novel dengan tema remaja dengan kehidupan SMA yang penuh gejolak muda dan aksi tawuran sudah sering digunakan sejak masa jayanya novel teenlit. Begitu juga dengan novel ini. Walaupun ide ceritanya klise, penulis mampu membuatnya menjadi cerita yang mengasikkan untuk diikuti. Alur ceritanya berjalan tidak cepat tapi juga tidak lambat, pas untuk buku yang tidak tebal ini. Tokoh favoritku adalah Troy. Dia tipe kakak protektif terhadap adiknya dengan sikapnya yang agak kasar, apalagi ancaman 'gunting bibirnya' itu tapi sebenarnya dia berbuat seperti itu agar adiknya tidak dilukai oleh siapapun. Mendekati akhir cerita aku dikejutkan dengan tindakan Troy yang lovable apa ya, waktu itu dia seperti tsundere *eh. 
"Dia memang harus mempertahankan keseksiannya." katanya, lagi-lagi membuatku bergidik.
Novel ini berjudul Bad Boys dengan sinopsis aksi tawuran antarsekolah tapi di dalam cerita aku tidak menemukan aksi tawuran itu (sedikit tawuran kan tidak apa-apa. Bad Boys, gitu hehe). Ternyata lebih fokus ke percintaannya. Kemudian aku tidak bisa memahami perasaan Austin yang tiba-tiba saja diceritakan suka pada Ivy padahal dilihat dari perlakuannya pada Ivy tidak ada tanda-tanda cinta sama sekali. Perubahan perasaan Ivy dan Austin terlalu cepat. Ungkapan cintanya pun terkesan berlebihan, meneurutku lebih tepatnya 'menyukai' daripada 'mencintai'. Sikap Sophie, sahabat Ivy ini somehow agak bikin geli juga soalnya dia penuh energi jadi out of control mungkin kalau aku jadi sahabatnya bakal merasa capek denger curhatannya soal Troy. Eh, tapi sikapnya itu berlebihan dengan kadar pas, sikap jujurnya yang jarang ada di karakter buku manapun sewaktu fans-girlingan soal Troy sexy banget.

Oh iya, penulisan sekolahnya Troy dan Austin di sinopsis ternyata terbalik. Di dalam cerita, Troy bersekolah di SMA Vilmaris dan Austin bersekolah di SMA Emerald. Aku tidak sabar ingin membaca seri berikutnya! Semoga tidak ada typo lagi ^^

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...