07 Juli 2024

Book Review: My Younger Brother by Kincirmainan

Review Buku My Younger Brother by Kincirmainan

My Younger Brother

Penulis: Kincirmainan (Wattpad: @kincirmainan)
Penerbit: Elex Media Komputindo
Terbit Buku: 2 Februari 2022
Tebal Buku: 452 halaman
Baca di Gramedia Digital

Rating: ⭐












Sebelas tahun lalu, India Maheswari sering bersitegang dan berdebat dengan ibunya karena ia menentang rencana pernikahan ibunya dengan laki-laki lain sepeninggal ayahnya. India bahkan nekat kabur dari rumah agar ibunya mau mengubah keputusannya. Hubungan ibu-anak itu memburuk selama 2 tahun lamanya. Sampai suatu hari, ibunya mengalami kecelakaan maut bersama laki-laki pasangannya. Kejadian itu menimbulkan penyesalan besar di hati India. Seandainya ia merestui sejak awal ibunya bisa berbahagia dengan laki-laki pujaannya barang sebentar. India di usianya yang menginjak 18 tahun harus hidup seorang diri dan memutuskan untuk membesarkan anak laki-laki berusia 8 tahun--anak dari pasangan ibunya--bernama Adam.
Kini India berusia 29 tahun dan Adam sudah lulus SMA, usianya 19 tahun. Sesuai standar masyarakat umumnya, wanita seusia India sudah harus segera menikah, untuk itu tantenya sering menjodohkan beberapa laki-laki agar menjadi calon suaminya. Alasan lainnya adalah tantenya merasa khawatir melihat India harus terus-terusan hidup bersama Adam dan juga takut jika India dan Adam terlibat hubungan terlarang. Tanpa tantenya tahu, percik-percik cinta telah hadir di antara keduanya.

edited by me
Ini kali kedua aku membaca karya Kincirmainan yang membawakan tema age gap, setelah novel The Age between Us. Tema cerita novel ini sebenarnya dapat ditebak dari sinopsis buku. Meskipun tema ceritanya sama, tokoh yang menjadi fokus dan memberi kesan berbeda adalah karakter perempuan utamanya yang berusia lebih tua 10 tahun. India, wanita karir berusia 29 tahun yang harus menghadapi pria-pria pilihan tantenya sekaligus menghadapi fase pemberontakan Adam (adik tirinya) yang berusia 19 tahun. Sejak bab pertama, penulis langsung menghadirkan konflik batin India yang sudah lelah dijodohkan-jodohkan tantenya, sekaligus konfliknya dengan Adam yang sudah berani melanggar aturannya dan memanggil namanya tanpa sebutan 'kakak'. 

Menurutku konflik utama yang dihadirkan terasa sangat rumit karena melibatkan hubungan yang umurnya terpaut jauh, cara berkomunikasi, dan cara berpikir kedua tokoh yang berbeda. India, wanita karir yang bertanggungjawab, pekerja keras, penurut, peduli terhadap penilaian orang lain dan pemikir. Saking terlalu penurut dan terlalu memikirkan pendapat orang lain, India jadi tidak bisa menjalani hidup sesuai kehendaknya. Sedangkan Adam, anak SMA yang baru lulus sering berargumen, straightforward, idealismenya tinggi, tidak peduli dengan pandangan orang terhadapnya, dan suka bersikap labil. Cara mereka menyampaikan isi kepala dan hati mereka ini betul-betul bikin aku gregetan juga bingung karena setiap ada masalah obrolannya selalu bertele-tele 😤 Dari awal sampai menjelang akhir cerita penuh dengan pasang surut konflik yang tiada henti sampai rasanya nggak dikasih kesempatan bernafas 😣Untungnya, aku cocok dan nyaman dengan gaya penulisan Kincirmainan yang cenderung ceplas-ceplos dan enak dibaca.

Novel ini ditulis dengan sudut pandang pertama karakter utama, India. Sudut pandang yang digunakan ini membuat pembaca dapat memahami apa yang dipikirkan dan dirasakan tokoh tersebut. Melalui konflik dan percakapan yang dibangun penulis, aku bisa melihat perbedaan pemikiran Indira yang serba penuh pertimbangan dan pikiran sederhana Adam yang masih labil dan sembrono. Aku bisa memahami kekalutan Indira dalam menghadapi keluarga ayahnya, perasaannya terhadap Adam, dan segala ketakutannya. Selain itu, aku juga bisa mengerti perasaan insecure & tidak berdayanya Adam di dalam hubungan tersebut. Melalui konflik percintaan India-Adam aku sedikit banyak tahu resiko dan tantangan hubungan beda umur yang pihak perempuannya lebih tua. Entah kenapa pandangan India terhadap Adam yang selalu seperti anak-anak rasanya bikin kisah cinta mereka agak kurang pantas 😔. Novel ini lumayan banyak mengandung adegan seksual yang cukup gamblang.

Dari segi karakter, aku tidak memiliki karakter favorit di sini karena karakternya cenderung biasa-biasa saja dan tidak ada perkembangan. Aku tidak suka dengan karakter Adam yang suka melontarkan komentar berbau seksual kepada India. Tidak cuma itu, Adam juga diam-diam menyimpan foto syur India sewaktu ia bekerja di majalah dewasa. Menurutku tindakan seperti itu tidak bisa dibenarkan meski alasannya karena sayang. Keluarganya India juga sama saja. Sukanya mengatur hidup orang lain untuk cepat-cepat menikah padahal itu bukan urusan mereka.

Alur cerita buku ini terlalu lambat, bertele-tele sampai hampir bikin aku menyerah. Permasalahan antara India-Adam hanya berputar di situ-situ saja tanpa ada perkembangan dan solusi yang berarti. Karakter pendukungnya juga tidak ada peran dan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ceritanya. Endingnya pun sejujurnya kurang memuaskan karena sejak awal memang ceritanya tidak jelas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...