Love Cafe
Pengarang: Washio Mie
Penerbit: m&c!
Tahun terbit: 2011
Tebal: 200 halaman
Rating: 3 of 5 stars
Penerbit: m&c!
Tahun terbit: 2011
Tebal: 200 halaman
Rating: 3 of 5 stars
Aiko selalu bermimpi bisa merasakan cinta yang manis.
Namun, kok cowok-cowok yang sepantaran sifatnya masih seperti
bocah, ya? Jauh deh dari kriteria calon pacar Aiko.
Maka demi mendapatkan pacar yang dewasa, Aiko berniat bekerja
sambilan di sebuah kafe yang tersohor karena pelayannya
ganteng-ganteng!
Namun, kok cowok-cowok yang sepantaran sifatnya masih seperti
bocah, ya? Jauh deh dari kriteria calon pacar Aiko.
Maka demi mendapatkan pacar yang dewasa, Aiko berniat bekerja
sambilan di sebuah kafe yang tersohor karena pelayannya
ganteng-ganteng!
"Sebagai dua orang yang sama-sama belum dewasa. Ayo kita menjadi dewasa sama-sama"
Cerita diawali dengan tokoh Aiko Kanazawa dan temannya sedang piket
kelas, melihat sepasang kekasih sedang bermesraan. Menurut Aiko, cowok
yang dia lihat sangat dewasa dan keren. Hal itu membuatnya igngin
berpacaran dengan cowok dewasa. Tiba-tiba salah satu temannya, Ginji
yang berusaha menangkap bola, tidak sengaja menabrak Aiko.
"Cowok seumuran memang nggak masuk hitungan, ya."
Suatu hari ia mendatangi sebuah kafe yang terkenal dengan para
pelayannya yang ganteng. Di situ ia mengatakan niatnya bekerja untuk
bisa berpacaran dengan salah satu pelayannya. Tanpa aba-aba manager kafe
itu langsung menolaknya.Tidak disangka di kafe itu ia bertemu dengan
Ginji--cowok yang ia anggap bocah tadi.
Aiko masih belum patah semangat! Hari selanjutnya ia mendatangi kafe itu
lagi masih dengan niat yang sama yaitu bekerja sambilan dan memacari
salah satu pelayannya. Berbeda dari kemarin, ia mengubah penampilannya
ala dewasa. Namun, sang manager pun masih menolaknya. Kesal, ia pun
keluar dari ruang manager dan bertemu Ginji lagi.
source here. edited by me. |
Ginji menawarkan kursi untuk Aiko agar menenangkan diri sambil
memberinya secangkir teh. Aiko heran teh buata Ginji terasa enak di
lidah, ia mengira teh yang diseduh itu teh mahal. Kata Ginji, itu teh
biasa hanya saja cara penyajiannya yang membuatnya enak. Kemudian Aiko
dengan semangat meminta Ginji mengajarinya cara menyajikan teh yang enak
dan ia bisa diterima bekerja di situ.
Apakah Aiko akan diterima bekerja di kafe penuh pelayan gantengnya itu?
Another love story in cafe. Aku sudah lupa apa alasanku membeli komik ini. Dari segi cerita memang menarik kafe yang penuh pelayan ganteng itu semacam fanservice dan asupan vitamin bagi cewek-cewek penggemar cowok ganteng, mungkin. Komik ini terdiri dari beberapa konten cerita yang menceritakan pengalaman cintanya para pelayan. Artworknya sendiri menurutku agak kurang menarik,. Jadi, 3 bintang cukuplah ya~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar