14 Juni 2013

Connected Chapter 2 : You and Me, a Bleach Fanfiction by Kurodarkberry (Me)

Disclaimer :: Bleach © Tite Kubo

Connected and Relationship

Kurosaki OrangeBerry

Rate :: T for Teen

Genre :: Friendship

.

.

Inspiration from ::

Bleach part 175

AND

Bleach Movie 4 :: Jigokuhen

.

.

Memories in the Rain
.

.

.

YOU and ME



You and Me
Mempunyai satu kesamaan yang teramat menyakitkan. Apa kau tahu kesamaan itu? Kesamaan itu adalah kehilangan orang yang kita cintai.


You, Relationship and Truth

Kehilangan kakak yang selama ini telah merawatmu, dia hidup bersamamu, tanpa tahu arah kehidupan itu akan dibawa. Berlari tanpa lelah, sambil menggendongmu yang saat itu masih bayi. Selama ini, dia mencoba bertahan dalam kehidupan ini bersamamu. Dia wanita yang baik. Lelah pun menghampiri dirinya, ia lelah, lelah berlari terus, tiada habisnya. Menghindari kenyataan yang ada. Ia menyerah, dan akhirnya, meninggalkanmu sendirian. Jujur, ia tak sanggup melakukan semua ini. Namun keadaanlah yang memaksa.

Beberapa tahun kemudian, kau tumbuh menjadi anak perempuan yang tegar dan kuat. Menjalani hidup yang begitu keras, penuh rintangan, dan kejahatan. Banyak anak yang bernasib sepertimu. Kalian tinggal di gubuk kecil bersama-sama, tanpa kasih sayang. Namun, hal itu tidak membuat kalian sedih. Demi mendapatkan makanan, kalian mencuri beberapa makanan yang dijual oleh pedagang disekitar. 

Suatu hari, ada 4 anak laki-laki mencuri air sedang dikejar oleh pemiliknya. Kau pun menolongnya. Sejak saat itu, kau berteman baik dengan mereka, bahkan kau menganggap mereka adalah keluargamu. Sekian lama bersama, kini hanya tinggal kau dan Renji saja yang masih hidup dan memutuskan untuk menjadi Shinigami.

Sedangkan kakakmu sudah menikah dengan pria bangsawan yang penuh pesona, dan menjabat sebagai Kapten Batalyon 6, Byakuya Kuchiki. Ia, sungguh beruntung memiliki suami sepertinya. Mungkin, dengannya hidupmu akan sempurna dan bahagia. Tapi, tidak untuknya. Kehidupanya sungguh menyedihkan, ia merasa bersalah padamu karena telah meninggalkanmu. Selama 5 tahun, ia terus mencarimu, tanpa peduli dengan kondisi tubuhnya yang lemah.

Ia juga merasa bersalah, kapada suaminya. Karena selama hidupnya, ia terus bersikap manja sampai akhir hayatnya. Sebelum ia pergi, ia memintanya untuk mencarimu dan memintanya untuk merahasiakan bahwa dia adalah kakakmu. Dan kau berjanji akan mengabulkannya dan melindungimu.

Setelah kepergiannya, ia masih menggenggam erat janji itu. Sampai akhirnya ia menemukanmu, dan mengangkatmu menjadi anggota keluarga Kuchiki, yang terkenal karena ketaatannya pada hukum. Dalam hukum keluarga Kuchiki, melakukan hal tersebut merupakan hal tabu yang tidak boleh dilakukan. Namun, itu adalah janji. Setelah itu, ia bersumpah pada makam kedua orangtuanya, bahwa ia tidak akan lagi melanggar hukum tersebut.

Karena kau memberikan kekuatanmu padaku, kau pun mendapat hukuman dan harus di eksekusi. Hal itu, benar-benar membuatnya di lema dan bingung. Antara janjinya pada Hisana atau sumpah pada kedua orangtuanya. Benar-benar pilihan yang menyulitkan.

Setelah bertarung denganku, ia sadar. Mana ada kakak yang tega membiarkan adiknya terluka. Aku berkata padanya, jika aku menjadi kau (Byakuya), aku akan melanggar hukum itu. Masa bodoh dengan semua itu.

Ia pun memberitahukan padamu, tentang kebenaran yang selama ini terpendam. Semuanya tidak ada yang terlewat satupun. Demi merahasiakan hal itu, ia selalu bersikap acuh tak acuh padamu, tak pernah sekalipun menengok padamu, bersikap dingin, dan tak peduli padamu. Sesungguhnya ia sangat menyayangimu.

Saat kau menjadi anggota batalyon 13 yang dipimpin oleh Ukitake Joushiro, kau suka berlatih pedang dengan Kaien Shiba, yang merupakan wakil kapten. Kau selalu berada didekatnya. Kau sangat menyayanginya. Menurutmu, dia orang yang baik, suka bercanda, dan bijaksana. Sehingga kau nyaman dengannya. Dia mengajarkanmu bahwa kau tak boleh mati sendirian.



.

.

.


Me, Rain Tragedy, My Mother and the Truth

Aku. Kehilangan orang yang ingin aku lindungi dan aku sayangi, yaitu ibuku, Masaki Kurosaki. Bagi keluargaku, ibuku adalah pusat dari kasih sayang keluarga. Ibuku... adalah wanita yang baik, aku belum pernah melihatnya marah maupun menangis. Ia selalu tersenyum, membuat keluargaku seakan diliputi kebahagiaan terus menerus. Aku sangat menyayangi ibu, begitu juga Yuzu, Karin dan Ayah. Pada saat aku berumur 9 tahun, aku memutuskan untuk masuk ke dojo karate. Agar aku bisa menjadi kuat dan bisa melindunginya. Namun, setelah kedua adikku lahir, aku bertekad melindungi mereka selain ibuku. Aku sangat dekat dengan ibu. Aku selalu berangkat ke dojo bersama Ibu. Aku tak pernah bosan berada didekatnya. Saat berlatih dojo bersama Tatsuki Arisawa, aku selalu kalah, dan bila kalah, aku akan menangis. Jika sudah seperti itu, Ibu pasti akan datang. Namun, setelah itu aku tersenyum. Aku pernah bilang pada ibu bahwa aku sangat menyukai matahari terbenam. Dan ibuku juga menyukainya.

17 June-Rainy
Hujan turun, ketika aku dalam perjalanan pulang dari dojo. Aku berjalan bersama dengan ibu, sambil menggandeng tangannya. Tangan ibu hangat, membuatku nyaman. Dalam perjalanan, canda tawa selalu mewarnai langkahku dan Ibu.

Saat melewati sungai, aku melihat anak perempuan sedang berdiri sendirian di tepi sungai. Padahal, bila hujan turun, air sungai akan meluap. Tanpa berfikir lagi, aku melangkahkan kaki menuju anak perempuan tersebut untuk menolongnya. Aku pun melewati pagar pembatas itu. Sayup-sayup aku mendengar Ibu meneriakkan namaku. “Ichigo!!”. Beberapa detik kemudian, aku sadar Ibu dalam keadaan sedang melindungiku. “Ibu. . .” ku lihat ibu. . . berdarah. Aku terkejut melihatnya dan aku menangis. Melihat orang yang aku sayangi telah pergi setelah melindungiku, dan juga aku teringat anak perempuan tadi. Kemana dia pergi? Kepalaku hanya berisi tentang ibu, ibu, dan ibu. Aku telah merenggut nyawa ibu! Gara-gara aku, ibu meninggal!! Sejak saat itu, aku mulai membenci matahari terbenam, suka berkeliling di tepi sungai mencari sosok ibu, tak peduli siang atau malam.

4 tahun sudah kejadian itu berlalu. Aku sudah remaja sekarang. Kini aku menjadi pemuda yang tidak pedulian dan keras kepala, begitu juga kedua adikku. Dulu, Yuzu cengeng, kini pandai mengerjakan pekerjaan rumah dan Karin yang dulu sama seperti yuzu, cengeng, kini menjadi pendiam. Aku masih saja menyalahkan diriku atas kematian ibu. Ayah selalu bilang jangan pernah menyalahkan diri sendiri. Tetapi, tetap saja!! Mengapa ayah tak perbah menyalahkanku? Berkali-kali aku mengatakan itu. Ayahku bilang, mengapa harus memarahimu? Wanita yang kucintai meninggal karena telah melindungi anak yang disayanginya, kalau aku memarahimu, aku tak akan punya muka bertemu dengannya, kelak jika aku mati. Aku diberitahu mengapa aku diberi nama Ichigo, karena itu artinya aku harus melindungi satu-satunya yang berharga dalam hidupku, keluarga dan teman-teman.

Bleach Movie 4 :: Jigokuhen

Suatu hari, disekitar Karakura, ada kejadian aneh. Tiba-tiba ada pintu besar yang aneh dan menyeramkan muncul. Rupanya itu adalah neraka. Penghuni neraka itu datang, menyerangku. Dan mereka menyandera adikku, Yuzu dan Karin. Aku tak tinggal diam! Aku segera menyelamatkannya. Namun, salah satu dari mereka menghalangiku. Untung saja saja ada Kakutou, ia menyelamatkan Karin. Kenapa Yuzu tidak dia tolong?! Hal itu membuatku frustasi. Aku tidak ingin orang yang aku sayangi pergi lagi. Tidak. Yuzu, aku sangat menyayangimu. Aku seharusnya bisa menjagamu. Kakak macam apa aku ini?! Dasar kau, bodoh Ichigo!!!
Kemudian aku pergi ke neraka tersebut dan bertemu dengan pemimpin mereka. Tak peduli aku yang telah terluka. Yang aku fikirkan saat ini adalah Yuzu! Aku harus menyelamatkan Yuzu. Akhirnya aku bisa menyelamatkan Yuzu, tapi keadaan Yuzu menyedihkan. Di dadanya terdapat rantai yang berasal dari neraka itu. Aku berteriak frustasi, adikku. . . adikku. . .

Inoue pun datang untuk menyembuhkan adikku, ia mengerahkan Shun shun Rikka di sekitar tubuh Yuzu, namun tiba-tiba retak. Rupanya, ia tidak bisa menyembuhkan Yuzu. Aku marah! Kugoncangkan tubuhnya. Mengapa tidak bisa, mengapa?! Kemudian Komandan Yamamoto menjelaskan padaku, mengapa hal itu terjadi. Seketika itu, aku menyebut nama Yuzu, aku tak mau kehilangan kau, adikku. Aku menangis, aku tak peduli orang melihatku.

Setelah menyusun rencana, aku dan semua Komandan beserta wakilnya, menyerbu neraka itu. Aku masuk ke dalamnya dan bertarung mati-matian. Hingga akhirnya aku menang. Dan teman-temanku terselamatkan.




'You know, If death is not really the end for us too that encounter
maybe beggining'

'I don't really know, but a connection once linked, it will
never dissapear'
'So even If we forget everything that connection will return again'

'Like it will for you and those siblings'


-Ichigo Kurosaki-

.

.

.

'Saat kita saling terhubung

Hati lahir diantara kita untuk pertama kalinya. . .

Jika di duniaini kita sebatang kara. . .

Bukankah hati itu tidak ada di mana pun?. .

-Kaien Shiba-

.

.

.

HELLO? Masihkah kau mendengarku?
HELLO? Masihkah hati kita terhubung?

HELLO? Ingatlah aku dalam hatimu. . .
.

.

.

Yo! Maaf bila kata-katanya terbelit-belit. Untuk tokoh BM 4 nya, Kuro nggak apal. Coz tadi Kuro liatnya pake bahasa jepang jadi ga tau artinya, maaf kalo nama tokohnya ada yang salah. Hehehe Kuro ngerjain ini cepet-cepet, takut dimarahin adek, lapopnya mau di pake. Ya gitu aja sih. . .

GOMENASAI!

ARIGATOU!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...