09 April 2022

Scrambled: Let's Turn Up THE BEAT! Volume 2 by Rosalina Lintang


Scrambled: Let's Turn Up THE BEAT!
Pengarang: Rosalina Lintang
Penerbit: Koloni Publishers
Tebal Buku: 208 halaman
Terbit Buku: 8 Agustus 2018
Rating: 5 of 5 stars
Daripada mikirin soal orang lain yang nggak peduli sama lu, mending lu liat kita semua yang enjoy karena udah ikut band ini. Band ini nggak bakalan dibentuk kalau lu nggak ada. Jadi, ayo pede dikit, dong!
Filan sedang asik menonton video penampilan dirinya bersama band Scrambled tempo hari di Greenweek melalui aplikasi Yourtube. Filan tampak sangat gembira dan tidak bosan-bosannya menonton ulang video tersebut. Ia merasa bangga karena ada orang yang merekam penampilan perdana band Scrambled. Menurut Filan, penampilan band mereka kemarin sangat keren. Namun, Filan merasa sebal karena hanya Valent dan Hosea yang namanya dielu-elukan.
Filan pun mengalami krisis fans. Ia sebagai vokalis utama dan gitaris, eksistensinya dilupakan. Sekalianya diingat malah karena lupa lirik. Meskipun begitu, Filan juga bersyukur dengan kehadiran Valent dan Hosea yang membuat band Scrambled semakin dikenal dan diingat oleh banyak orang (terutama di kalangan perempuan). Pasca penampilan band Scrambled di Green Week, Filan dan teman-teman satu bandnya diundang oleh klub jurnalistik sebagai narasumber untuk bahan liputan buletin.
Kalau lu nggak pernah nyoba, nggak ada yang bakalan tahu, 'kan?
Sementara itu di kelas 1-A, pada waktu istirahat. Visi terlihat memandangi fotonya dengan Valent yang ada di ponsel sambil bertopang dagu. Saking seriusnya, Visi sampai terkejut mendengar suara Hosea. Visi merasa sebal karena sudah dibuat terkejut oleh Hosea. Kedatangan Hosea ke kelasnya Visi adalah untuk membicarakan soal studio yang ada di rumanya tidak bisa digunakan sementara waktu. Sehingga mereka harus menyewa studio musik di luar untuk latihan band. Akhirnya, Visi pun memesan ruang studio untuk mereka berlatih band. Karena sibuk mengobrol, mereka hampir terlambat pergi ke studio. Sepanjang latihan, Visi merekam mereka untuk evaluasi. Selesai latihan, Visi asik mengobrol dengan Valent di tengah perjalanan. Di akhir pembicaraan, tiba-tiba Valent mengajak Visi untuk jalan berdua ke suatu tempat.
Kalaupun dia emang 'suka', emangnya nggak cukup kalau cuma temenan aja?
Lalu, apakah kencan Visi dan Valent berjalan lancar? Halo, apa kabar jantung Visi yang akan kebat kebit di dekat Valent?

Komik Scrambled Volume 2 by Lintankleen

Di volume Scrambled pertama kita baru diperkenalkan dengan tokoh-tokoh utama beserta kehidupan sekolah sederhana mereka, kisah awal pembentukan band Scrambled, dan sedikit konflik memalukan antara Visi dan Hosea yang sudah terselesaikan dengan baik. Konflik memalukan kayak gimana nih? Baca sendiri ya :)). 

Kali ini di volume kedua ceritanya lebih berfokus ke perkembangan hubungan setiap tokohnya. Bab 12-15 tentang hubungan Visi dan Valent. Seperti yang sudah dijelaskan di volume pertama, Visi memang punya perasaan ke Valent. Aku bisa merasakan gimana galaunya Visi mau mengenal Valent lebih dekat, tapi Valent-nya tipe susah dideketin & nggak pekaan. Di bab 15 ini pembaca diperlihatkan gimana usaha Visi buat baca banyak buku biar bisa kasih rekomendasi ke Valent & bisa bikin topik obrolan. Buat Visi: Go little rock star ☆.

Selain itu, penulis juga menunjukkan interaksi Hosea dan Valent yang awalnya masih canggung, akhirnya bisa nyambung dan asik berkat pun atau plesetan jayusnya Hosea. Aku suka banget sih sama bromance-nya mereka berdua. Keliatan asik banget walaupun aku nggak paham sama selera bercandaan mereka yang receh. Anyway, big applause buat penulis yang sudah mengumpulkan ide-ide puns demi pendalaman karakter mereka berdua :)) Selanjutnya, bab 16 membahas sisi kehidupan Axel yang juga anggota klub fotografi. Awalnya Axel masih bisa bagi waktu. Tapi kelamaan keteteran juga dan akhirnya Axel harus memilih band atau klub yang harus dia prioritaskan. Kebimbangan Axel ini nantinya menjadi konflik baru di Scrambled.

Nah, dari segi gambar karakter tokoh, background komik, dan penggunaan bahasanya sudah ada peningkatan. Gambarnya makin bagus & tokoh-tokohnya keliatan good looking. Oh jangan lupa detail gambar karakter Visi yang selalu digambar cuma keliatan kepala pas sebelahan sama tokoh yang lebih tinggi. Background komiknya juga udah lebih ramai dan detail. Kemudian, percakapannya nggak terkesan kaku kayak dulu yang novel-terjemahan-banget. Versi sekarang terasa santai, nggak baku dan bikin nyaman bacanya. Yah, pokoknya macam percakapan sehari-hari.

Seperti yang dijelaskan kak Lintang di biodata tokoh-tokoh Scrambled di komik pertama, semua karakter di sini relate-able sama kehidupan pembaca.  Sifat-sifat yang ada di dalam tokoh Scrambled ini manusiawi dan sering ditemui di sekitar. Aku bisa relate sama Visi, Valent, dan Axel yang punya kesamaan hobi & sama-sama introvert. Oiya, di volume ini karakter baru yaitu Carmell, sahabat Visi yang mulai dekat dengan anak-anak Scrambled cowok. Carmell sendiri sudah muncul pertama kali di bab akhir volume pertama. Ada tambahan side story masa kecil Valent dan peliharaannya yang bernama Areng. Lagi-lagi side story-nya bikin sedih. 

Terakhir, aku sangat menikmati dan terhibur dengan volume kedua ini. Aku nggak sabar untuk baca kelanjutan ceritanya. Eh iya, aku dapat collectable card-nya Visi nih :3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...