Oleh: Kincirmainan (Wattpad: @kincirmainan)
When you're in love and committed, in the deepest part of your soul, you will try your best, no matter how hard the challenge breaks you apart. You will find ways to get both of you back together.
Kita saling menyukai dan itu bukan hal yang keliru, tapi aku yakin kita berdua tahu posisi masing-masing. Hubunganmu dengan Mike, hubunganku dengan putraku, dan hubungan kita.
Apakah kamu tahu hakikat paling tinggi dari mencintai seseorang adalah merelakannya pergi?
Cinta itu satu perasaan yang bisa menyembuhkan, tapi juga membuat luka.
The Age Between Us menjadi novel Kincirmainan yang pertama kali aku baca. Novel ini awalnya muncul di Wattpad. Dilihat dari judul buku dan kovernya sudah bisa diketahui novel ini bercerita tentang hubungan romansa antartokoh yang berbeda usia. Penulis Kincirmainan tidak tanggung-tanggung membuat perbedaan usia tokoh utamanya cukup jauh yaitu sekitar 25 tahun. Konflik berpusat pada Lita, wanita berusia 27 tahun dan Edward, lelaki dewasa yang berusia 52 tahun. Lita dan Edward saling jatuh cinta dan menjalin hubungan seperti pasangan lainnya, meskipun age gap mereka cukup jauh.
Bukan waktu atau perbedaan usia yang menjadikan hubungan kita rapuh.
Kadang seseorang datang ke kehidupan orang lain bukan untuk tinggal, tak peduli bagaimana kita menginginkannya. Kadang mereka justru singgah hanya untuk meninggalkan luka, lalu pergi, namun luka itu menaikkan level kita sebagai insan.
Yang membuat rumit di dalam kisah age gap ini adalah Lita berpacaran dengan ayah sahabatnya sekaligus bosnya sendiri. Hal ini menjadikan novel The Age Between Us terasa berbeda dengan novel yang bertema sama. Karakter Lita digambarkan sebagai sosok wanita yang mandiri, tegas, dan berani mengambil risiko dalam meraih kebahagiaannya. Lita juga blak-blakan menunjukkan perasaannya kepada Edward. Namun, sebaliknya, Edward adalah laki-laki dewasa yang selalu berhati-hati dalam bertindak. Kisah percintaan Lita dan Edward diceritakan secara mengalir dan enak diikuti, 500 halaman pun tidak terasa panjang. Melalui Lita dan Edward pembaca diajak memahami bagaimana arti cinta bagi orang-orang yang sudah berpengalaman.
Mengambil tema city lite, novel ini memperlihatkan hiruk pikuk kehidupan kota yang gemerlap dan pergaulan bebas sehingga terdapat adegan dewasa di antara tokohnya. Adegan dewasanyanya cukup sensual, tapi agak implisit. Sejujurnya interaksi Lita dan Edward tidak membuatku baper, alih-alih merasa geli. Maksudku, age gap 25 tahun itu lebih terasa seperti ayah dan anak. The Age Between Us juga menyinggung tentang pandangan orang-orang terhadap hubungan beda usia. Ada yang sependapat dengan Mike bahwa hubungan beda usia itu aneh dan sulit diterima. Di sisi lain, bagi yang menjalani hal tersebut bukanlah sesuatu yang salah karena perasaan tidak bisa dikontrol. Sedikit-sedikit aku bisa mengerti posisi orang-orang seperti Lita dan Edward.
Kekurangan dari novel ini adalah pekerjaan Lita yang harus mencari benda seni untuk toko bukunya Edward tidak ada kelanjutannya. Seakan-akan semuanya terlupakan karena penulis terlalu fokus dengan hubungan Lita dan Edward. Jujur, selama membaca, aku masih sulit membayangkan fisik Om Edward ((OM)). Apakah tipe pria yang punya garis rahang yang tegas, rambutnya putih dengan model rambut spike klimis?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar