27 Februari 2017

Manga Review: Assassination Classroom, Volume 11 by Yusei Matsui


Assassination Classroom #11
Pengarang: Yusei Matsui
Penerbit: Elex Media Komputindo
Tebal buku: 200 halaman
Terbit buku: 28 September 2016
Rating: 4 of 5 stars
Sejujurnya, nama hebat yang diberikan orang tua itu nggak begitu ada pentingnya yang ada artinya adalah jika pemilik nama tersebut melakukan sesuatu di kehidupan nyatanya. Nama tidaklah membentuk manusia. Nama hanya akan tertinggal di dalam jejak langkah manusia.
Kimura Justice, salah satu murid kelas E merasa malu ketika namanya dipanggil. Baginya nama pemberian orang tuanya itu terdengar aneh sehingga orang-orang yang menyebut atau mendengar akan terheran dan tertawa. Namun, di kelas ia dipanggil Mayoshi karena teman-temannya merasa kasihan padanya.
Nama "Justice" sendiri adalah nama pemberian ayahnya yang bekerja sebagai polisi. Kimura pun mencurahkan perasaan kesalnya itu kepada teman-temannya. Dan lainnya pun ikut curhat soal nama masing-masing, tak terkecuali Pak Koro. Pak Koro curhat tentang Pak Karasuma dan Bu Irina yang tidak mau memanggil namanya.

Kemudian Toka Yada mengusulkan untuk mengubah nama asli dengan kode nama seperti gangster yang dulu pernah mereka hadapi. Mereka pun akhirnya saling memanggil dengan kode nama yang telah dibuat selama satu hari penuh. Saat latihan tiap murid memanggil kode nama temannya yang entah kenapa kepanjangan dan terkesan nyeleneh. Alhasil saat ditanya Pak Koro mengenai nama panggilan itu, menurut mereka terasa menyakitkan. Sebenarnya permainan kode nama ini ditunjukkan kepada Kimura agar mau menerima nama pemberian orang tuanya yang maknanya dalam.

Di lain hari beberapa anak kelas E berada di cafe tempat Ishogai bekerja sambilan. Di sana mereka memperhatikan Ishogai melayani para pelanggan dengan wajah tampannya. Sudah beberapa kali mereka menyebut Ishogai 'tampan' karena pesona Ishogai yang menarik. Namun kemudian momen terkagum-kagum itu dirusak oleh kedatangan murid-murid kelas A.


Ketampanan maupun kemampuan tinggi bukanlah kekuatan utamanya. Yang ia bangun dan terapkan adalah "kebaikan diri". Itulah sifat terpenting bagi seorang pemimpin.

Karakter tiap murid setiap serinya mengalami perkembangan yang baik. Tidak hanya kuat dengan banyaknya latihan keras yang diajarkan Pak Karasuma dan kepintaran dalam akademik sekolah. Tetapi juga dalam memahami pentingnya bertanggung jawab dengan kekuatan yang kita miliki; untuk tidak menyalahgunakan apa yang sudah diberikan kepada kita; pun tidak mudah melukai orang lain. Aku suka banget baca chapter awal soal kode nama itu. Kode nama buat Nagisa bikin aku ngakak: 'si gender tidak jelas' alias gender tijel. HAHAHAHA memang tidak jelas ( ͡° ͜・・ ͡° ) aku saja baru sadar Nagisa itu laki-laki di seri ketiga XD Terus aku juga suka sama Ishogai yang selalu berbaik hati menolong orang dan punya jiwa pemimpin yang patut diacungi jempol.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...