16 Februari 2018

Book Review: Boy Toy by AliaZalea

Boy Toy
Penulis: AliaZalea
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2017
Tebal Buku: 384 halaman
Rating: 2 of 5 stars
Bukan karena status kamu sebagai selebriti dan duit segambreng, tapi karena kamu orang baik yang peduli sama orang lain.
Boy Toy mengisahkan pengalaman seorang dosen Ph.D di sebuah universitas swasta bernama Lea Oetari yang jatuh cinta kepada Taran Aditya, personel boyband Pentagon. Pada awalnya di sebuah hotel di Bali, Lea sedang sibuk mempersiapkan bahan presentasi sidang. Kegiatan yang membutuhkan konsentrasi itu terganggu oleh sorakan para anak ABG, penggemar boyband Pentagon. Sekilas info, Pentagon adalah boyband terkenal di Indonesia, terdiri dari Pierre, Erik, Adam, Nico, dan Taran; jebolan X-Factor. Lea yang berumur 32 tahun itu tidak tertarik dengan boyband, berbeda dengan Isabella (Bel) yang justru berteriak histeris setiap melihat Pentagon. Kebetulan boyband tersebut akan menggelar tur konser di Bali dan menginap di hotel yang sama.
Meskipun Pentagon terkenal, Lea sama sekali tidak tahu mengenai boyband tersebut. Hingga kemudian Lea melihat mereka secara langsung. Matanya tertuju pada salah satu personel Pentagon berambut pendek sebahu yang ditata ke kanan. Bel memberitahu nama personel itu adalah Taran, 8 tahun lebih muda dari Lea. Pada bulan Desember Taran akan berulang tahun yang ke-25. Lea beranggapan dirinya akan terlihat seperti ibunya Taran, jika ia berpacaran dengan Taran.

Source: Here. Edited by me
Cara dia menatap lo, seakan lo mataharinya. Cowok kayak begitu nggak akan pernah menyia-nyiakan lo.
Pagi hari esoknya, Lea tidak sengaja menabrak Adam dan Pierre saat ia sedang berusaha lari dari seseorang yang mengejarnya. Peristiwa tabrakan badan yang tidak disengaja itu mempertemukan Lea dan Taran secara langsung. Taran mulai tertarik dengan Lea sampai-sampai memberinya tiket konser VVIP kepadanya. Taran berusaha mendapatkan hati Lea. Namun, Lea selalu menghindari karena takut tersakiti lagi seperti pengalaman cintanya dulu.


Novel ini sempat masuk ke daftar wajib beli, tetapi untungnya aku belum sempat membelinya karena jujur aku kecewa dengan ceritanya. Novel ini berbeda sekali dibandingkan novel-novel aliaZalea yang pernah kubaca. AliaZalea mengangkat kisah percintaan beda usia yang cukup jarang muncul di novel-novel romance biasanya. Lea sebagai wanita karir dan mandiri, aku bisa merasakan karakternya yang dewasa dalam berpikir dan cukup menarik. Karakter Lea ini dibangun cukup konsisten, tapi agak goyah ketika Lea mulai jatuh cinta. Lea jadi terlihat seperti anak ABG. Aku pikir wajarlah, orang jatuh cinta memang sulit dimengerti. Hal yang aku suka dari Lea adalah dia mencintai Taran sebagai manusia biasa, bukan ketenaran.

Kemudian, karakter Taran yang kalau dibandingkan dengan personel lainnya dia terlihat kalem dan dewasa, ternyata dia narsis. Dibalik itu Taran sebenarnya kakak yang menyayangi 6 adiknya. Ketertarikan Lea dan Taran terhadap masing-masing prosesnya terlalu cepat. Konfliknya dangkal, berkutat pada pengalaman cinta Lea yang membuatnya tidak mau disakiti lagi. Konflik tersebut dapat diselesaikan dalam beberapa lembar.... Selama membaca aku tidak merasakan emosi dari ceritanya. Selain itu deskripsi fisik setiap tokohnya kurang detail. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana rupa mereka. Rambut gondrong yang seperti apa?  Aku lebih suka persahabatan yang terjalin di antara personel Pentagon. Ketika salah satu personelnya sedang bermasalah atau sedih, yang lain akan berusaha menghibur dengan istilah frientervention. Di beberapa adegan, aku terhibur dengan jokes recehnya. Novel ini berkonten dewasa. Ada adegan ciuman yang cukup intens dan beberapa istilah yang vulgar. Terakhir, aku membayangkan boyband Pentagon ini seperti One Direction.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...