azuresekai

25 Mei 2024

Manga Review: Ito Junji Compilation 4: Lovesickness by Junji Ito

Lovesickness

Pengarang: Junji Ito
Penerbit: AKASHA
Terbit Buku: 1 Januari 2024
Tebal Buku: 408 halaman
Beli di tokokomikkita (Shopee)

Rating: ⭐⭐⭐⭐

"Si Tampan di Perempatan", sosok laki-laki misterius yang memberikan ramalan kejam pada para gadis yang melakukan ramalan persimpangan. Entah kenapa, kehidupan para gadis yang diramal oleh laki-laki tersebut berakhir tragis. Bau kematian malang pun menyelimuti kota berkabut tebal itu.

Inilah kisah gila penuh misteri dari "Lovesickness", yang dipenuhi dengan darah.



Ryusuke dengan berat hati ikut ayahnya kembali ke kampung halaman semasa kecilnya karena sang ayah dipindah tugaskan. Meskipun tempat itu penuh memori masa kecilnya, Ryusuke tetap saja belum terbiasa. Beruntung, di sekolahnya yang baru, Ryusuke sekelas dengan teman kecilnya yang bernama Midori. Dari Midori, Ryusuke berkenalan dengan sahabat Midori, Suzue Tanaka. Sejak saat itu, Ryusuke akrab dengan Midori dan Suzue. Hampir setiap hari mereka berangkat dan pulang sekolah bersama. Suatu hari saat sepulang sekolah, Suzue menceritakan tradisi ramalan di perempatan. Mendengar soal itu, Ryusuke berpendapat untuk tidak melakukan ramalan perempatan dan terdiam pergi.

Pada keesokan harinya, Ryusuke dan teman-teman digemparkan oleh berita  seorang murid perempuan di sekolahnya ditemukan tewas mengenaskan. Menurut berita, murid perempuan itu meninggal bunuh diri setelah melakukan ramalan perempatan. Menurut sahabat si murid, temannya ini bertemu dengan laki-laki tampan, tinggi, dan berpakaian hitam. Tidak jera dengan kabar kematian akibat ramalan perempatan, Suzue turut mencoba. Akibatnya, Suzue berubah sikap dan terobsesi dengan Ryusuke. Sejak saat itu, kehidupan Ryusuke tidak lagi tenang dan ia berupaya menghentikan ramalan itu. Mampukah Ryusuke melakukannya?

Potongan adegan di komik Lovesickness Junji ito

Komik Lovesickness adalah koleksi kompilasi Junji Ito terbaru yang terbit di Indonesia. Setahun mengumpulkan buku-bukunya Junji Ito, komik ini sudah pasti tidak lewat jadi incaranku. Bicara soal Junji Ito pasti tidak lepas dari ciri khas horornya yang aneh. Lovesickness memiliki premis sederhana yaitu tradisi ramalan di perempatan. Pada 200 lebih halaman pertamanya mengisahkan tradisi ramalan perempatan yang membawa petaka di kota yang ditinggali Ryusuke. Setiap orang yang meminta ramalan kepada laki-laki tinggi dan tampan, tapi misterius itu akan berakhir tewas dengan tragis. Namun, peristiwa itu tidak menyurutkan antusiasme orang-orang untuk mendapat ramalan. Kemunculan laki-laki misterius selalu dibarengi oleh kabut tebal yang membuat suasana makin seram. Ryusuke yang merupakan karakter utama yang baru saja kembali ke kota tersebut menjadi saksi kunci awal mula tradisi itu muncul.

Alur cerita Lovesickness ini menggunakan alur maju mundur yang menunjukkan korelasi awal mula tradisi ini muncul hingga menjadi kebiasaan. Aku pribadi akan terheran-heran dan tidak bisa semudah itu mempercayai omongan orang yang baru lewat begitu saja ๐Ÿ˜…Mengenai karakter, ada Ryusuke sebagai tokoh utama ini memiliki ciri fisik tampan, tinggi, tapi pendiam sehingga kurang disukai teman-temannya. Lalu, ada Midori─teman semasa TK yang cantik dan populer di kelas. Saat Ryusuke berusaha menghentikan tradisi ramalan, aku dibuat heran dengan caranya yang justru mirip dengan yang dilakukan di laki-laki misterius, but in a good way. Menurutku hal itu justru makin membuat orang-orang makin percaya dengan sugesti ramalan tersebut.


Dalam menceritakan kisah horor ini, Junji Ito tentu menyajikan karakter dan background gambar yang bernuansa menyeramkan. Seperti kemunculan kabur tebal dan wujud makhluk astral yang seram. Penggambaran beberapa adegannya juga sangat sadis berdarah-darah bikin aku begidik ngeri dan cukup triggering. Maka dari itu, aku menghimbau untuk yang takut dan lemah dengan gambar NSFW, aku sarankan jangan baca buku ini ๐Ÿ˜‰. Aku mengagumi kemampuan Junji Ito dalam menggambar karakter ekstras yang beragam dan selalu ramai. Terakhir, aku kurang puas dengan ending dari bab ini yang antiklimaks karena alasan Ryusuke dianggap sebagai dalang dari tragedi tersebut belum cukup jelas dan rancu.




Chapter 2: The Strange Hizikuri Siblings
Chapter The Strange Hizikuri Siblings yang menceritakan keluarga aneh Hizikuri. Keluarga ini terdiri dari 5 anggota keluarga. Dari kelima orang itu yang mukanya agak normal adalah adik perempuan bernama dan anak terakhirnya. Chapter ini dibawakan dengan cara yang kocak, meski tetap mempertahankan sisi keanehannya yang nyeleneh. Cerita pertama berfokus pada adik perempuan yang wajahnya cantik, tapi kelakukaannya minus. Ia kabur dan tinggal di rumah teman laki-lakinya semasa sekolah. Namun, keluarganya tidak terima dan berusaha menyakiti si laki-laki agar adiknya mau kembali ke rumah. Chapter ini agak terasa horor awalnya, tapi gerak-gerik keluarganya yang aneh jadi agak terhibur sedikit ๐Ÿ˜…๐Ÿค Chapter ini pernah diangkat menjadi anime di Junji Ito Maniac episode 3.

Chapter 3: The Mansion of Phantom Pain
Chapter The Mansion of Phantom Pain. Seorang anak muda yang membutuhkan uang bersedia bekerja di sebuah rumah besar yang aneh milik orang kaya. Ternyata anak orang kaya itu mengidap penyakit aneh yaitu merasakan gatal di seluruh rumah. Maka dari itu, si anak muda ditugaskan jadi tukang garuk bersama pekerja lainnya. Aku tidak akan bosan bilang bahwa ide-idenya Junji Ito selalu aneh. Aku penasaran bagaimana Ito mencari ide cerita karena semuanya terasa nyeleneh. Chapter ini berakhir dengan menggantung begitu saja─nasib si anak muda tidak diketahui kelanjutannya.

Chapter 4: The Rib Woman
Chapter The Rib Woman mengisahkan seorang anak perempuan SMA yang menginginkan bentuk pinggang yang kecil. Diam-diam dia menyimpan rasa iri kepada pacar kakaknya. Keinginannya yang besar itu mendorongnya melakukan operasi tulang rusuk. Siapa sangka tindakan itu membuatnya kena teror hantu perempuan korban malpraktek. Buatku, chapter ini horornya dapat banget! Kebayang diteror suara tulang rusuk sisa operasi yang dibunyikan sosok hantu perempuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar