Terinspirasi dari postingan blog para blogger buku yang sudah jarang aktif, aku ingin berbagi cerita tentang bagaimana caraku menulis buku selama ini. Aku sudah lama menulis review buku di blog ini sejak tahun 2012 lalu. Di awal-awal tentu membuat review bukan sesuatu yang mudah bagiku (bahkan sampai sekarang). Sejak memulai menulis review, aku banyak belajar cara menulis review dengan memperhatikan gaya penulisan para blogger buku lainnya. Bermula dari situlah aku menemukan caraku sendiri. Melalui postingan ini aku akan berbagi bagaimana caranya menulis review versi aku 😉
Aku memiliki dua kondisi khusus saat menulis review. Pertama, biasanya aku menulis reviewnya setelah menyelesaikan buku yang aku baca. Kondisi kedua, aku terkadang menyicil tulisan review di tengah-tengah membaca bukunya agar tidak lupa ide besar ceritanya seperti apa. Kadang-kadang saat aku sedang baca, tiba-tiba di otakku terbesit kalimat pertama pembuka tulisan review. Makanya, aku buru-buru menulisnya di notes gawai atau di Notion supaya tidak kelupaan.
Aku biasanya akan memberi penanda batas buku, mencatat halaman, dan menekan tanda bookmark ketika menemukan kutipan yang menarik, penting, dan memorable. Aku pribadi paling tidak bisa melipat ujung halaman buku karena aku tidak tega dan bagiku itu bisa merusak keindahan buku ehehe. Makanya aku tidak bisa jauh-jauh dari ponsel pintar.😉 Karena buku yang aku baca kebanyakan dalam format buku elektronik, sebisa mungkin kutipan dan adegan yang penting aku bookmark semua. Hanya saja hal ini juga menyusahanku, sih. Aku jadi harus buka satu per satu halamannya.
Dalam membuat review, aku terbiasa menulis draft-nya di Notion dan di notes ponsel. Aku pernah coba meng-copy tulisan dari Notion, syukur font-nya sesuai dengan blog sehingga aku tidak perlu menyesuaikan formatnya agar sesuai. Aku sendiri punya 'panutan' dalam menulis review yaitu Kak Stefani Sugia dengan Bookielooker blog-nya dan Kak Sulis dengan Kubikel Romance. Aku memadukan cara menulis keduanya dengan ciri khasku. Aku banyak belajar menulis dari kedua orang tersebut. 😁 Aku selalu berusaha segera menulis reviewnya begitu selesai membaca bukunya atau saat sedang membaca buku karena aku orangnya agak mudah lupa dan kesulitan mengingat jalan ceritanya.
Catatan Notion khusus Reading Challenge 2024 |
Langkah pertama, aku selalu menyertakan identitas buku yang mau aku review. Mulai dari cover buku, penerbit, tanggal terbit, tebal halaman, beli atau baca di mana, dan ratingnya. Semua identitas buku aku dapat dari Goodreads. Kalau bukunya versi terjemahan Indonesia, aku juga biasa mengambil dari Gramedia.com
Langkah kedua, aku menulis ringkasan ceritanya ke dalam dua paragraf tanpa memberikan unsur spoiler. Aku sendiri kurang suka membaca review buku yang mengandung spoiler karena bagiku itu mengganggu pengalaman membaca. Lalu, aku biasanya menutup ringkasan cerita dengan pertanyaan yang masih berhubungan dengan para tokohnya. Hal ini bertujuan agar pembaca blog jadi penasaran apa yang sedang diperjuangkan si tokoh utamanya. Saat menulis ringkasan cerita, aku memasukkan unsur-unsur penokohan dan karakternya, garis besar alur ceritanya, dan kutipan-kutipan yang berasal dari para tokoh serta dari pengarangnya sendiri.
Langkah ketiga, sebelum menulis semua pendapatku soal buku, aku sengaja menyelipkan gambar yang masih berkaitan dengan buku tersebut. Gunanya gambar tersebut sebagai jeda tulisan sehingga pembaca tidak merasa bosan membaca tulisanku. Setelah itu, barulah aku menulis ulasanku secara keseluruhan mengenai siapa saja tokoh dan karakternya, siapa karakter kesukaanku dan apa yang aku tidak suka, alur ceritanya, serta gaya penulisan pengarangnya. Dalam menyampaikan kekurangan buku, aku selalau berusaha jujur dan menggunakan bahasa yang baik.
Berhubung aku sekarang juga aktif menulis review buku di Instagram—so called bookstagram, aku punya cara sendiri. Khusus di Instagram, aku berusaha menulis ulasannya lebih singkat. Urutannya kurang lebih sama seperti di blog: ringkasan cerita tanpa spoiler, dilanjutkan dengan pendapat pribadi. Pada paragraf pembukanya aku berusaha menulis hook yang bisa menarik perhatian audiens. Ceritanya aku sekalian melatih nulis copywriting, gitu 👀
Demikian postingan tentang caraku mengulas buku di blog. Semoga bisa meninspirasi orang-orang untuk menulis review. Buat kamu yang mau mencoba menulis review buku, tulisan pertamamu pasti jelek dan tidak sempurna. But, at least you have tried. Semakin kamu menulis jelek, semakin banyak hal yang bisa kamu pelajari dan tulisanmu akan semakin baik 😉⭐ Terima kasih sudah menyimak!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar