Detektif Conan Visual Selection:
Episode One - The Great Detective Turned Small
Pengarang: Aoyama Gosho
Penulis naskah: Yamamoto Yashuchiro dan Kashiwabara Hiroshi
Penerbit: Elex Media Komputindo
Tebal Buku: 320 halaman
Terbit Buku: 10 Oktober 2018
Rating: 4.5 of 5 stars
Kenyataan di balik bab pertama yang belum pernah digambarkan dalam komik serialnya akan diungkap di sini!!
Masih seputar kehidupan si detektif SMU yang karismatik, Shinichi Kudo. Detektif ini tinggal di sebuah rumah tingkat di kota Beika. Cita-citanya menjadi seorang detektif dipengaruhi oleh tokoh fiksi bernama Sherlock Holmes. Ia hobi bermain sepak bola dan membaca buku-buku misteri detektif. Pada saat ini Shinichi bersekolah di SMA Teitan kelas 2. Shinichi memiliki teman akrab bernama Ran Mouri dan Sonoko Suzuki. Kehidupan Shinichi sebagai detektif tidak pernah lepas dari kasus kriminalitas dan berbahaya. Keberadaan Shinichi di TKP tak jarang membantu para polisi menyelesaikan kasus. Kelihaiannya dalam memecahkan kasus membuat Shinichi dijuluki sebagai Detektif dari Timur. Seperti anak SMA pada umumnya, Shinichi juga memiliki kehidupan percintaan. Shinichi sangat dekat dengan Ran Mouri sejak kecil. Sebenarnya Shinichi dan Ran saling menyukai. Namun mereka belum berpacaran.
Suatu hari Shinichi berjanji akan mengajak Ran pergi ke taman hiburan, Tropical Land. Jika Ran berhasil menjuarai pertandingan karate tingkat kota. Setelah Ran menjadi juara satu, Shinichi menepati janjinya. Di Tropical land, Shinichi dan Ran mencoba berbagai arena permainan. Ketika sedang naik roller coaster, salah satu penumpang terbunuh secara tragis. Berkat analisis Shinichi, kasus dapat terselesaikan. Di saat yang sama, Shinichi melihat dua orang berpakaian serba hitam yang mencurigakan. Setelah keluar dari wahana roller coaster, Shinichi mendapati dua orang tadi terlibat transaksi dengan seseorang. Shinichi pun berpamitan kepada Ran untuk mengikuti dua orang itu. Naas, ketika Shinichi sedang mengintai, seseorang berbaju hitam memukul kepalanya lalu memberinya racun. Shinichi yang akhirnya sadar, tiba-tiba tubuhnya menyusut seperti anak SD!!
Mungkin sebagian besar dari pembaca ada yang berpikir: Kok ceritanya seperti volume pertama? Atau apa bedanya dengan komik volume pertama? Oke. Secara garis besar, cerita di Visual Selection: Episode One ini memang seperti volume pertama. Hanya saja, di sini ceritanya lebih kompleks dan lengkap. Alur yang digunakan adalah kombinasi, maju-mundur. Pada awal cerita, pembaca akan diajak menyelusuri cerita Detektif Conan jauh sebelum volume pertama. Ya, sebelum Shinichi memecahkan kasus pesta konglomerat. Sebelum Shinichi mengecil. Nah, pada bagian awal ini sebenarnya sudah diangkat ke dalam komik di volume terjauh (tebak saja ya ehehe). Banyak scene yang belum terungkap di volume-volume lainnya. Bahkan boleh kubilang Visual Selection: Episode One ini cukup detail menjelaskan runtutan kejadian sebelum cerita utamanya. Tokoh-tokoh penting yang muncul di volume terjauh pun muncul di sini. Seperti tokoh Bourbon yang baru muncul di volume 75. Tapi, ternyata sudah terlibat dengan organisasi hitam sejak lama.
Terkait jalan ceritanya, beberapa scene mengalami perubahan dialog. Tapi itu tidak mengubah jalan cerita. Adegan pembunuhan di arena roller coaster tidak ditunjukkan secara eksplisit alias kena sensor. Adegan kepala korban yang lepas, darahnya muncrat ke mana-mana tidak diperlihatkan. Padahal di volume pertama ada adegan tersebut. Entah itu sengaja di sensor atau memang tidak digambar oleh Aoyama-sensei. Kemudian ada satu hal yang penting, tetapi dilewatkan oleh Aoyama-sensei, yaitu gawai. Perlu pembaca ketahui bahwa komik Detektif Conan rilis pertama kali tahun 1994 di Jepang. Pada tahun tersebut, ponsel masih berbentuk persegi panjang dan ada antena. Tapi di scene awal, ponsel yang dipakai Ran sudah cukup modern. Spoiler: Coba cek volume 83 yang kasusnya terjadi sebelum cerita utama. Di kasus tersebut si pelaku menggunakan ponsel layar sentuh untuk melancarkan aksinya. Padahal sebagai pembuka cerita utama seharusnya ponsel yang dipakai masih jadul.
Dari segi tampilan, Visual Selection: Episode One ini halamannya berwarna alias full color. Kertas yang digunakan pun cukup tebal sehingga halamannya ikut tebal dan terasa berat. Kertas yang digunakan berbeda dari komik Detektif Conan TV Animation/Movie. Kertasnya bukan sejenis art paper. Bukunya dijilid dengan kuat jadi tidak perlu khawatir lepas. Kecuali halamannya dibuka lebar-lebar. After all, aku cukup puas dengan komik ini. Aku sangat merekomendasikan komik ini untuk dikoleksi terutama bagi pembaca setia Detektif Conan. Karena komik ini semakin melengkapi teka-teki Detektif Conan yang belum terungkap. Selamat membaca!
Terkait jalan ceritanya, beberapa scene mengalami perubahan dialog. Tapi itu tidak mengubah jalan cerita. Adegan pembunuhan di arena roller coaster tidak ditunjukkan secara eksplisit alias kena sensor. Adegan kepala korban yang lepas, darahnya muncrat ke mana-mana tidak diperlihatkan. Padahal di volume pertama ada adegan tersebut. Entah itu sengaja di sensor atau memang tidak digambar oleh Aoyama-sensei. Kemudian ada satu hal yang penting, tetapi dilewatkan oleh Aoyama-sensei, yaitu gawai. Perlu pembaca ketahui bahwa komik Detektif Conan rilis pertama kali tahun 1994 di Jepang. Pada tahun tersebut, ponsel masih berbentuk persegi panjang dan ada antena. Tapi di scene awal, ponsel yang dipakai Ran sudah cukup modern. Spoiler: Coba cek volume 83 yang kasusnya terjadi sebelum cerita utama. Di kasus tersebut si pelaku menggunakan ponsel layar sentuh untuk melancarkan aksinya. Padahal sebagai pembuka cerita utama seharusnya ponsel yang dipakai masih jadul.
Dari segi tampilan, Visual Selection: Episode One ini halamannya berwarna alias full color. Kertas yang digunakan pun cukup tebal sehingga halamannya ikut tebal dan terasa berat. Kertas yang digunakan berbeda dari komik Detektif Conan TV Animation/Movie. Kertasnya bukan sejenis art paper. Bukunya dijilid dengan kuat jadi tidak perlu khawatir lepas. Kecuali halamannya dibuka lebar-lebar. After all, aku cukup puas dengan komik ini. Aku sangat merekomendasikan komik ini untuk dikoleksi terutama bagi pembaca setia Detektif Conan. Karena komik ini semakin melengkapi teka-teki Detektif Conan yang belum terungkap. Selamat membaca!
Ini nih, anime yang lebih parah dari one piece. dulu sempat suka, karena bagus memang. tapi main conflictnya lama banget alurnya. berasa gak ada perkembangan sama sekali.
BalasHapusIya, animenya kebanyakan filler. Main conflictnya kurang disorot. Tapi sekali muncul bikin penasaran ^^ Aku sendiri malah ngga ngikutin animenya XD
HapusKenapa edisi two nya ga ada ya?? Yg edisi visual selection ini
BalasHapusAda kok. Sudah terbit di toko buku. Bahkan di buku 3-nya udah ada. Tapi beda judul dan case.
BalasHapus